Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan
berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati
dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Indonesia
dengan letak geografis sebagai Negara yang kaya raya akan sumber daya alam,
Sumber daya manusia dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita merupakan
bangsa yang serba multi, baik multi bangsa, multi agama, maupun multi budaya.
Bahkan banyk dari budaya kita dipamerkan dan dipertontonkan di pameran luar
negri.
Kebudayaan mencangkup segala hal yang merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk didalamnya benda-benda hasil kreativitas dan ciptaan manusia, lagu daerah, dan kesenian daerah lainnya. Dan Indonesia juga memiliki kepulauan yang sangat beragam adat istiadatnya dan budaya yang tersebar di seluruh tanah air dari sabang sampai merauke, mulai dari bahasa, pakaian adat, tradisi, tari-tarian, aneka seni rupa dan lain sebagainya. Kita sebagai generasi muda harus melestarikan tarian dan kebudayaan kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya tari tarian daerah. Masing-masing tari daerah mempunyai ciri-ciri dan mempunyai ke-khasan tersendiri dibanding dengan tarian yang lain. Salah satunya adalah Tari Jaipong dari Jawa Barat dan Tari toror dari Sumatra utara.
Kebudayaan mencangkup segala hal yang merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk didalamnya benda-benda hasil kreativitas dan ciptaan manusia, lagu daerah, dan kesenian daerah lainnya. Dan Indonesia juga memiliki kepulauan yang sangat beragam adat istiadatnya dan budaya yang tersebar di seluruh tanah air dari sabang sampai merauke, mulai dari bahasa, pakaian adat, tradisi, tari-tarian, aneka seni rupa dan lain sebagainya. Kita sebagai generasi muda harus melestarikan tarian dan kebudayaan kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya tari tarian daerah. Masing-masing tari daerah mempunyai ciri-ciri dan mempunyai ke-khasan tersendiri dibanding dengan tarian yang lain. Salah satunya adalah Tari Jaipong dari Jawa Barat dan Tari toror dari Sumatra utara.
Sehubungan dengan itu saya akan
membahas tentang “Bagaimana Cara Melestarikan Tari Jaipong dan Tortor”
mengingat kemajuan budaya barat dan globalisasi dengan harapan masyarakat lebih
dalam mengetahui tari jaipong dan tari tortor akan terus melestarikannya
di generasi berikutnya.
Tari Jaipong adalah Sebuah genre
seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum
Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah
Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola
gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Ada
juga seniman dari Jawa Barat yang mengatakan bahwa nama Jaipongan adalah nama
yang mengacu pada bunyi gendang terdengar plak, ping, pong.
Tari jaipong muncul pada tahun 1970
an dan langsung menjadi tren dimasa itu. Dan lahirnya jaipong tidak terlepas
dari tahun 1961, karena , Presiden Soekarno yang pada saat itu mulai membatasi
budaya asing termasuk musik-musik barat. Beliau justru mendorong seniman
tradisional untuk mau menunjukkan ragam tarian etnik dari daerah-daerah di
Indonesia, di tingkat internasional.
Tari Jaipongan pun memiliki gaya
atau aliran yang berbeda-beda di dalamnya, tergantung dari daerah
perkembangannya masing-masing. Salah satunya adalah gaya kaleran dari Karawang.
Ciri khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis humoris, semangat,
spontanitas, dan kesederhanaan. Inilah permasalahan yang selalu muncul dalam
kesenian Jaipong yaitu image erotis yang terdapat dalam gerakan tari Jaipong.
Jika diteliti lebih mendalam citra erotis pada Jaipong muncul karena dalam
setiap pertunjukan memang dibutuhkan daya tarik, hal yang dipandang erotis
inilah yang merupakan daya tarik dari suatu pertunjukan tarian Jaipong. Jaipong
selalu dipertunjukan di tempat-tempat yang tidak prostistius yaitu di acara
perkawinan, hajatan dan panggung 17-an ditambah tarian Jaipong merupakan tarian
yang ketuk tilu yang telah dibuat lebih modern, Ketuk Tilu selalu megundang
konotasi yang kurang terhormat karena dalam tarian ini selalu tampil penari
ronggeng yang selalu diidentikan dengan setengah pelacur, maka nama yang kurang
menguntungkan itu diganti dengan nama Jaipong .
Erotisme adalah bagian terpenting
dalam suatu pertunjukan, untuk menarik perhatian penonton untuk menyaksikan suatu
pertunjukan, untuk menarik perhatian penonton untuk menyaksikan suatu
pertuntukan. Dan hal tersebut berlaku juga dalam pertunjukan tarian Jaipong.
Tari Tor-tor adalah budaya yang
telah lama ada dan dikenal luas di suku Batak dan Mandailing. ”Budaya itu sudah
ada sejak 500 tahun lalu di Mandailing,”. Kata "Tor-tor" berasal dari
suara hentakan kaki penarinya di atas papan rumah adat Batak. Penari bergerak
dengan iringan Gondang yang juga berirama mengentak. "Tujuan tarian ini
dulu untuk upacara kematian, panen, penyembuhan, dan pesta muda-mudi. Dan
tarian ini memiliki proses ritual yang harus dilalui," kata Togarma
kepada National Geographic Indonesia. Tari Tor-tor selalu di iringi
dengan tabuhan gondang Sembilan. Dari jenis tari dan maksudnya, Tari Tor
Tor selalu berhubungan dengan roh.
Menurut sejarahnya, tari Tor Tor
memang dilakukan untuk memanggil para roh agar masuk ke dalam patung-patung
batu yang merupakan simbol dari para leluhur. Karena itu gerakan Tor Tor adalah
kaku karena dipercaya para roh melakukan tarian itu juga.
Namun saat ini, Tari Tor Tor sudah tidak lagi diasumsikan lekat dengan dunia roh. Tari Tor Tor menjadi sebuah budaya dan seni yang dikenal masyarakat dunia sebagai budaya tanah air.
Namun saat ini, Tari Tor Tor sudah tidak lagi diasumsikan lekat dengan dunia roh. Tari Tor Tor menjadi sebuah budaya dan seni yang dikenal masyarakat dunia sebagai budaya tanah air.
Ini
adalah foto saya saat membawakan
Tarian Tor-Tor
Add caption |
REFERENSI
http://mallarohima.blogspot.com/2012/10/melestarikan-kebudayaan-indonesia.html